Baju
Hello, lagi apa? |
Jangan heran jika kadang aku terkejut sendiri atau tiba-tiba berlari menjauh dari tempat awalku. Karena aku secara tiba-tiba melihat mereka yang tak kalian lihat. Jika kalian pernah mendengar aku bercerita tentang apa yang aku hadapi, kalian boleh percaya atau kalian juga boleh anggap aku berbohong. Aku sama sekali tidak menyalahkan kalian, serius.
Kalian mungkin tak melihatnya. Memang mereka tak kasat mata dan sering disebut hantu. Iya, mereka adalah hantu. Jiwa-jiwa penasaran.
Kelebihanku dapat melihat mereka adalah anugerah, walaupun jujur aku seseorang yang penakut. Mungkin dari sini, kalian harus sadar bahwa kita hidup di dunia bukan hanya dengan makhluk hidup, tapi mereka juga ada.
Disini aku akan menulis tentang kejadian yang pernah aku alami. Jadi, selamat datang di duniaku. Kupersilahkan kalian untuk masuk ke dalamnya….
Tentu kalian pernah meminjamkan barang kalian ke orang kan? Aku juga pernah. Tapi kejadian ini berbeda.
Sekitar tahun 2011, aku dibelikan baju oleh bunda dan baju tersebut seketika menjadi baju favoriteku.
Malam itu, aku sedang mengerjakan tugas. Sendiri. Di kamarku. Kamarku berada di lantai 2. Malam semakin sunyi, hanya terdengar suara lagu dan samar-samar suara TV dari lantai bawah.
Tiba-tiba ada seseorang wanita, badannya tidak terlalu tinggi, potongan rambutnya pendek dan berponi sedang melihatku. Ujung mataku menangkap sesosok tersebut. Segera kepalaku berpaling dan melihat kepadanya. Kalian tau? Dia sedang memakai baju favoriteku itu! Aku terkejut dan beberapa saat dia menghilang.
Aku pikir itu hanya khayalanku tentang baju tersebut, aku mulai membaca surat-surat pendek dan kembali mengerjakan tugas.
Keesokan harinya, aku berencana memakai baju favoriteku itu. Setelah aku cari, baju itu tidak ada. Padahal beberapa hari yang lalu aku baru menyimpan baju tersebut di dalam lemari. Aneh. Berhubung saat itu aku hampir telat ke kampus, dan aku memutuskan untuk memakai baju yang ada.
Sebelum pergi, aku bertanya kepada bunda dan emak (saudara jauhku) tentang baju tersebut. Emak yang menyetrika bajuku masih ingat kalau baju itu sudah aku bawa ke atas. Tapi aku bilang baju itu tidak ada di tumpukan baju yang baru di cuci.
Sorenya, saudaraku Benita sedang berada di rumah. Akhirnya kami mencari baju itu bersama-sama. Kami bongkar semua bajuku, tetap nihil. Baju itu tidak ada ditempatnya. Aku mencari di tempat cucian baju yang belum di cuci pun sama hasilnya. Aku semakin bingung.
Beberapa hari kemudian, aku coba mencari lagi bersama emak. Tetap tidak ada. Aku sudah pasrah kalau baju itu hilang. Pft… Setelah hilang hampir beberapa bulan, aku mulai mengikhlaskan baju tersebut. Ya mungkin belum rezeki (ceritanya mencoba berpikiran positif)
Hari itu, aku dipijat oleh ibu Karmila (ibu yang sering memijat keluargaku). Saat dipijat tiba-tiba dia berbicara padaku seperti ini.
“Neng, aya saha nya di kamar?” (Neng, ada siapa ya dikamar?)
Aku kaget, karena dikamar hanya ada aku dan beliau. Aku menjawabnya.
“Ada siapa gitu, Bu? Gak ada siapa-siapa ah haha”
Beliau menjawab.
“Ah, eneng mah. Ibu tau neng juga bisa liat kan? Ieu dikamar eneng aya awewe” (Ah, eneng mah. Ibu tau neng juga bisa “liat” kan? Ini dikamar eneng ada perempuan)
Oalaah, ternyata ibunya liat perempuan itu. Aku jawab saja.
“Oh yang itu, iya ada bu. Tapi biasanya diluar kamar jarang masuk. Gak tau siapa dan darimana”
Kalian tau apa yang ibu Karmila bilang setelah itu?
“Aya acuk nu ical nya neng? Si eta nambutan. Engke dibalikeun ceunah” (Ada baju yang hilang ya neng? Si itu pinjem. Nanti dibalikin katanya)
Eh buset! Aku langsung kaget pas beliau ngomong itu. Jadi, baju itu ternyata dipinjem sama dia??! (dalem hati langsung baca-baca)
Ibu Karmila bilang lagi, “Nyarios weh neng, punten balikin kitu. Sok dalem hati ngomongna” (Ngomong aja neng, bilang balikin gitu. Sok didalem hati ngomongnya)
Aku akhirnya ngomong.
“Oh iya bu? Iya baju aku ada yang ilang soalnya. Padahal udah ikhlas kok itu bajunya.”
Akhirnya, aku ngomong juga didalem hati minta balikin.
Setelah selesai dipijat, ibu Karmila bilang lagi kalau yang begitu suka iseng.
“Banyakin ngaji aja di kamar neng” kata beliau.
Setelah ibunya pulang, aku sama sekali gak berani buka lemari HAHA.
Besoknya, aku coba mencari lagi bajunya dan ternyata ada dan ditumpukan paling atas! Sumpah kaget sekaligus takut. Aku ambil bajunya, terus aku teriak kalau bajunya ketemu. Semuanya pada kaget. Ya iyalah orang udah dibongkar tapi tetep gak ada, eh tiba-tiba ada lagi.
Aku lupa baju itu aku berikan ke orang atau aku buang, yang pasti aku tidak berani memakai baju itu lagi. Mungkin sekarang, “dia” sedang berada ditempat kalian dan mencari baju yang akan dia pakai lagi.
Jangan baca Mistis Bandung sendirian
Komentar
Posting Komentar
NO SARA DUDE, REMEMBER