Misteri Kata "LADA" di Dago Pakar

Hai sobat Mistis Bandung, pernahkah kalian berkunjung ke Taman Hutan Raya atau biasa disebut Dago Pakar? Mungkin bagi masyarakat asli kota Bandung sudah tidak asing lagi dengan tempat ini.

Gambar 1. Taman Hutan Raya Ir.H.Juanda (Dago Pakar).



Tempat yang berada di utara kota Bandung ini memang selalu asyik diperbincangkan, keindahan alam sekitarnya membuat siapapun akan terpukau ketika berkunjung kesini. Pepohonan tua yang tinggi memberikan suasanya asri dan nyaman ketika kita berjalan menyusuri tempat ini.

Seperti yang telah diterangkan sebelumnya, disini terdapat peninggalan sejarah yang sangat penting, yaitu Goa Belanda dan Goa Jepang yang meningkatkan nilai estetika tempat ini. Perpaduan antara keindahan alam dan nilai sejarah tinggi membuat tempat ini semakin banyak dikenal masyarakat Bandung maupun luar kota Bandung.

Gambar 2. Goa Jepang di Taman Hutan Raya Ir.H.Juanda (Dago Pakar).

Gambar 3. Goa Belanda Taman Hutan Raya Ir.H.Juanda (Dago Pakar).


Tetapi ada hal yang menarik perhatian ketika berkunjung ke tempat ini. Pengunjung dilarang mengucapkan satu kata yang dianggap cukup berbahaya bila dikatakan. Yaitu kata "lada" atau dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai "pedas".

Namun tahukah kalian kenapa kalimat "lada" dijadikan pantangan ditempat tersebut?

Masyarakat didaerah THR Djuanda memang mensakralkan kata tersebut, karena "lada" merujuk kepada seseorang yang dulunya merupakan tokoh masyarakat atau leluhur yang sangat dihormati ditempat tersebut, nama lengkapnya adalah Eyang Lada Wisesa.

Mengucapkan kata "lada" disana memang menjadi hal yang tabu. Konon, jika kita mencoba untuk bersikeras melanggar aturan disana dan mengucapkan kata tersebut, maka suasana mistis langsung menyelimuti kita. Kesan mistis langsung timbul hanya karena kita mengucapkan sepatah kata, mulai dari suara derap langkah kuda dibarengi dengan suara suara yang lain, kemunculan sosok tentara tanpa kepala yang menampakkan dirinya, dan hal terburuknya, orang yang mengucapkan kata tersebut dapat kerasukan!

Setiap tempat selalu memiliki norma atau aturan tidak tertulis yang mesti kita patuhi. Selalu jaga sikap dan perilaku kita dimanapun, karena manusia pun terkadang tak senang melihat kelakuan manusia yang congkak dan semena mena, maka tidak menutup kemungkinan bahwa "mereka" pun bakal melakukan hal yang sama...

Gambar 4. Taman Hutan Raya Ir.H.Juanda (Dago Pakar).

Komentar

Posting Komentar

NO SARA DUDE, REMEMBER

Postingan Populer