Creepypasta : Editor Misterius

Namaku Indra, aku bekerja disebuah kantor redaksi surat kabar harian ternama. Aku ditempatkan di bagian redaksi, ya tugasku setiap harinya menyiapkan berita-berita untuk diterbitkan keesokan harinya. Aku selalu berada di kantor hingga larut malam, karena berita-berita mentah biasanya baru di drop kepada timku pada sore hari, dan bagian timku yang bertugas mengolah berita itu menjadi berita yang siap edar.

Tak seperti biasanya, malam itu aku merasa kantuk yang begitu luar biasa, aku putuskan untuk membuat kopi, kebetulan ada Anna, kawanku di redaksi yang hendak menuju dapur untuk membuat kopi. "Anna ! Nitip kopi dong, buatin aku satu juga ya" ujarku berucap padanya. Anna hanya senyum sambil menganggukan kepala kepadaku, tanpa berkata sepatah katapun. 

Sesaat, Bagas datang mengetuk pintu ruang redaksi, dan masuk sambil membawa 2 cangkir kopi dan memberikannya kepadaku. "Lho, perasaan gue tadi nitip bikin kopi ke Anna, kenapa lo yang bawa Gas ?" Tanyaku keheranan "tadi si Anna nitipin ke gue didapur, dia langsung pulang. Buru-buru soalnya udah di jemput, emang tadi juga gue liat dia dijemput mobil carry putih didepan parkir, aneh banget  si Anna, dijemput pulang kantor aja rame banget gue tadi liat mobilnya, kaya mau nganterin orang meninggal aja ahaha" ujar bagas sambil tertawa.

Bagas memang senang bercanda, walaupun baru seminggu bekerja disini, dia sangat mudah berbaur, karena sifatnya yang humoris. 
Bagas menyimpan kopi itu meja redaksi yang berada di depanku, dan memberinya satu cangkir kepadaku "Lah, tuh secangkir buat siapa Gas? Kenapa ga di minum kopinya? Minum aja kali, kan Anna udah pulang" kataku pada Bagas.
"Tadi gue ketemu anak bagian editor di dapur, dia nitip juga tolong dibikinin kopi satu, tolong simpenin di meja redaksi, ntar dia kesini katanya bentar lagi." Timpal Bagas dengan santainya.
"Siapa anak editor malem gini masih nguncen kantor?" Ujarku kembali keheranan karena tak biasanya dikantorku bagian editing ada di kantor hingga larut malam.
"Gue liat sih di name tag nya namanya Zahra." jawab Bagas dengan mimik muka berusaha meyakinkanku.
Sesaat setelah Bagas berbicara, pak Kusno, office boy dikantor kami masuk ke ruangan redaksi. "Loh Den ga ikut ke rumah sakit? Tadi bapak liat Non Anna di lorong buru-buru sekali pulang, waktu bapak nanya, katanya mau nengok Neng Zahra yang tabrakan di jalan tol tadi sore. Sekarang lagi kritis katanya dirumah sakit."
Mendadak kami berdua benar benar kebingungan dengan pernyataan Pak Kusno...
Sent by : our contributors

Komentar

Posting Komentar

NO SARA DUDE, REMEMBER

Postingan Populer